Motif tabir didominasi dengan warna kalem dan lembut. Corak dan motifnya umumnya bertema tumbuh-tumbuhan. Motif batik Riau diantaranya bunga kundur, bunga hutan, kasih tak sampai, kipas lingga, dan tampuk manggis. Terdapat juga motif yang bertemakan hewan yakni Lebah Bergantung, Itik Pulang Petang, dan Semut Beriring. Motif Batik Bangka Belitung Corak dan motif batik riau yang diproduksi sebagian besar bertema tumbuh-tumbuhan dan tidak akan pernah kita temui jenis Batik Tabir yang menggambarkan suatu kehidupan hewan atau manusia karena faktor esensi warna cerah itu sendiri. Beberapa motif batik riau diantaranya, Bunga Tanjung, Bungo Kesumbo, Bunga Cempaka, dan Bunga Matahari Kaluk batik Pekalongan, batik Lasem, batik Cirebon, batik Sragen, dan batik di daerah yang lain. Setiap batik dari daerah memiliki ciri motif yang spesifik (Heriyana Nurainun, dkk, 2008: 124). Secara umum Batik Lasem hanya mempunyai dua motif utama yaitu motif Tionghoa dan non Tionghoa, saat ini bahkan sering dimodifikasi menjadi batik modern. Motif Tionghoa seperti motif Burung Hong (Lok Can), Naga, Kilin, Ayam Hutan dan sebagainya. Motif ragam hias fauna dapat dijumpai pada berbagai produk kerajinan daerah seperti batik, ukiran, anyaman, sulaman, tenun, dan kain bordir. Bentuk motif ragam hias fauna juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah di Indonesia seperti komodo di Nusa Tenggara Timur, cenderawasih di Papua, dan gajah di Lampung. Motif ini juga biasanya berupa pola bergambar tentang daratan dengan tumbuh-tumbuhan dan juga hewan-hewanan. Aslinya nama motif ini berasal dari nama Ramawijayana, yang terdapat 8 nasihat di dalamnya, antara lain: Bayubrata, yaitu watak luhur. Dilambangkan dengan ornamen burung. Dhanababrata, yaitu watak sentosa dan memberi kesejahteraan pada Motif Batik Banji. motif ini memiliki makna keteraturan dalam kehidupan atau kunci perhiasan yang terkunci rapat, contohnya Banji Bengkok. Motif Batik Tumbuh-tumbuhan Melanjar. Motif ini memiliki makna bahwa kesinambungan antara manusia dan alam yang indah dan harmonis, contohnya Cokrak-cakrik, Luwung Klewer, Semen Yogya. Motif Batik Tumbuh Limaran, Sriwedari, dan Tirta Reja. (3) Motif batik Banji. Motif ini memiliki makna keteraturan dalam kehidupan atau kunci perhiasan yang terkunci rapat, contohnya: Banji Bengkok. (4) Motif batik tumbuh-tumbuhan menjalar. Motif ini memiliki makna bahwa kesinambungan antara manusia dan alam yang indah dan harmonis, contohnya: Cokrak-cakrik, Motif merupakan bagian terpenting dari selembar kain batik. Karena goresan canting dan gerakan ketika membuat pola ini melibatkan emosi, pikiran yang beradu dengan skill. Ragam motif batik Pamekasan Madura banyak terinspirasi dari tumbuhan, binatang laut, dan imajinasi dari si pembatik. Motif-motif tersebut antara lain yaitu: Motif Per Ghapper Motif-motif hias tersebut terdapat pada kain songket, tenun, celup ikat, dan batik. Berikut contoh-contoh motif tumbuhan, hewan, manusia dan motif lain. A. Motif Tumbuhan Motif tumbuhan atau sulur-suluran banyak terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi berupa bentuk-bentuk yang telah distilir. eJqqj.